Popular Posts

Motor Bekas Artikel

Motor bekas Jogja atau seken merupakan solusi alternatif jika tidak bisa membeli yang baru. Beragam alasan mengemuka membeli motor seken karena harganya lebih terjangkau. Namun untuk bisa mendapatkan motor seken yang bagus kondisinya perlu memperhatikan beberapa hal. Kini jual motor di Jogja tidak lagi sulit

Salah satunya berusaha untuk hati-hati, teliti, dan tidak terburu-buru. Kebanyakan pembeli merasa kecewa karena kesalahan mereka sendiri yang tidak berhati-hati saat memilih motor bekas. Langkah yang tepat akan menghasilkan barang yang bagus.

Menurut salah satu pemilik showroom penjualan sepeda motor di Batu Aji, Aris Suharto, ada beberapa kiat-kiat sebelum membeli motor seken. Di antaranya mengecek harga di pasaran. Selanjutnya mengecek nomor rangka dan mesin motor apakah sesuai dengan STNK dan BPKB.

“Sebelum membeli motor bekas, sebaiknya melakukan pengecekan harga di pasaran melalui koran, majalah, internet atau info lainnya. Jangan buru-buru, karena kalau buru-buru bisa salah pilih,” ujar Aris Suharto yang sudah membuka showroom penjualan motor sejak tujuh tahun lalu.

Kemudian mengecek nomor rangka atau mesin motor dan sesuaikan dengan nomor rangka serta nomor mesin yang tertera pada STNK atau BPKB. Menurutnya, selama ini banyak pembeli motor seken yang kurang memperhatikan masalah ini.

Jika langkah di atas sesuai, maka selanjutnya adalah mengecek kondisi fisik kendaraan yang akan dibeli. Periksalah kondisi bodi, spion, mur atau baut, dan sebagainya. Apakah terlihat banyak goresan, retak atau pecah. Usahakan semua yang menempel pada motor adalah komponen orisinil.

“Usahakan membuka dan mengukur oli yang ada di dalam bak mesin. Pastikan ukuran oli tidak berlebihan, karena oli yg berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus. Sehingga bisa mengakali suara asli motor yang dimungkinkan berbunyi kasar (berisik) atau sudah aus,” jelasnya.

Tidak boleh dilewatkan juga, pastikan agar tidak ada bekas pembongkaran maka bisa melihat jumlah berapa kilometer yang telah ditempuh oleh motor tersebut. Jika di atas 20.000 kilometer maka bisa dipastikan akan banyak komponen-komponen mesin harus segera diganti.

Selanjutnya, menghidupkan mesin motor. Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stasioner (langsam). Mesin yang tidak bermasalah bisa bekerja langsam pada putaran kurang dari 1500 rpm. Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi-bunyian yang kasar di dalam mesin.

“Jalankan kendaraan dan rasakan posisi perpindahan gigi, apakah terasa sulit atau tidak. Jika terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor akan habis. Kemudian jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan. Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis,” urai Aris menambahkan.

Tidak ada salahnya juga mengecek rangka atau chasis motor. Perhatikan kelurusan roda depan belakang. Jalankan motor sekitar 40km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi kelurusan antara chasis dengan poros setang (setir).

“Jika semua tahapan sudah dilewati, sebelum membeli usahakan bisa menjalankan motor dalam waktu lama, kurang lebih sekitar 500 meter. Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau adanya air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator. Ini harus diwaspadai,” terang Aris menguraikan.

Selain itu, lanjut dia, harus dilakukan pengecekan kondisi kelistrikan. Periksa lampu-lampu: depan, lampu sein, lampu rem belakang, klakson, lampu speedometer, atau elektrik starter motor. Apabila semua berfungsi dengan baik berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki tidak ada bermasalah.

No comments:

Post a Comment